Breaking News

Polres Cimahi Mengaktifkan Patroli Siber Guna Cegah informasi Hoaks Selama Masa Kampanye Pilkada

Inibaca.online CIMAHI

Jajaran Polres Cimahi mengaktifkan patroli siber untuk mencegah kampanye hitam dan sebaran informasi hoaks selama masa kampanye Pilkada Serentak di wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi. Langkah sebagai upaya mewujudkan kondusifitas pesta demokrasi serta potensi polarisasi di masyarakat. 


Polisi menyiagakan sebanyak 8 orang personel patroli siber yang bakal tiap hari bekerja selama 24 jam. Mereka intensif memantau dunia maya di bergam platform media sosial guna memetakan tindakan kampanye hitam dan sebaran informasi hoaks. Nantinya, aparat berwajib bakal bekerjasama dengan sejumlah stakeholder untuk melakukan tindakan tak ditemukan kasus pelanggagaran hukum. 

"Kita akan terus lakukan patroli siber untuk mencegah berita hoaks. Bagi mereka yang melanggar akan dibawa ke Gakumdu kecuali kalau itu masuk kategori tindak pidana bisa masuk UU ITE itu kita yang bakal proses," kata Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto usai acara Doa Bersama dan Deklarasi Pemilu Damai di Mapolres Cimahi, Kamis 26 September 2024.

Tri menerangkan selain upaya dari aparat kepolisian, pencegahan kampaye hitam dan berita hoaks diperlukan peran aktif masyarakat. Literasi digital perlu ditingkatkan dengan menyaring informasi secara bertahap serta melakukan verifikasi dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan. 

"Kami sampaikan ke masyarakat jangan mudah percaya kepada berita yang memprovokasi, menjelekkan, atau konten isu negatif. Yakinlah Pilkada ini untuk kebaikan semua, siapapun pemenangnya insyaallah yang terbaik," tambahnya. 

Berdasarkan hasil pemetaan, wilayah Cimahi dan Bandung Barat tak masuk kategori daerah rawan konflik selama pelaksanaan Pilkada. Satu-satunya yang di waspadai Polisi justru potensi bencana dan tantangan geografis. Terutama di Kabupaten Bandung Barat karena ada beberapa TPS sulit akses dan rawan bencana longsor. 

"Di wilayah hukum Polres Cimahi tidak ada titik rawan (konflik), yang ada adalah kerawanan geografis. Yakni di Bandung Barat mulai dari akses sulit dan bencana di pelosok. Ini perlu ada CB yang terbaik agar hak pilih masyarakat tetap bisa tersalurkan dengan nyaman," pungkasnya


(Iwan akar)

Type and hit Enter to search

Close